✭ Membangun, Motivasi, Optimisme Dan Etos Kerja

Mengapa Harus Membangun Motivasi, Optimisme, dan Etos Kerja?

membangun motivasi optimisme dan etos kerja


Jika Anda ingin menjadi seorang karyawan yang sukses, tentu Anda harus Membangun Motivasi, Optimisme, dan Etos Kerja. Jika tidak melalui ini, mau apa lagi? Jika Anda mau berhasil dalam karir, Anda harus memiliki motivasi yang besar dalam bekerja, memiliki optimisme, dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Motivasi Yang Tinggi

Motivasi ibarat energi, dengan motivasi produktivitas Anda akan tinggi sehingga memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Dan, perusahaan tentu akan senang dengan karyawan yang memberikan kontribusi tinggi bagi karyawannya. Ini sangat masuk logika, Anda memberi Anda pun akan menerima.
Anda harus yakin ini. Saat Anda memberi namun tidak menerima, hanyalah sebuah kasus yang harus Anda selesaikan, bukan berarti kehilangan motivasi sehingga berhenti berkontribusi. Anda harus tetap semangat, masalah yang ada selesaikan. Mengapa kontribusi Anda tidak terlihat atau tidak diakui oleh perusahaan? Cari penyebabnya dan selesaikan.
Secara umum, perusahaan atau atasan akan melihat kontribusi Anda. Maka tingkatkan dan pertahankan motivasi Anda dalam bekerja, jangan pernah luntur jika Anda ingin berhasil.

Optimisme Bagi Karyawan

Siapa pun tidak suka dengan orang yang pesimis kecuali sesama pesimis. Seorang Steve Jobs dengan mudah memecat seorang karyawan terbaik dia karena karyawan tersebut terus-menerus berbicara pesimis. Pesimis, bukan hanya akan memberikan dampak nagatif pada diri sendiri, juga menular kepada orang lain.
Jangan pesimis, tetaplah optimis. Optimislah bahwa apa yang Anda lakukan akan memberikan manfaat bagi karir Anda. Anda memberikan kontribusi kepada perusahaan, maka Anda harus optimis bahwa karir Anda akan lebih baik.
Tidak, tidak selamanya Anda akan mendapatkan karir lebih baik dari perusahaan yang sama, artinya meski Anda memberikan kontribusi kepada perusahaan Anda, mungkin saja Anda mendapatkan karir yang lebih baik dari perusahaan B.
Saya punya seorang teman, dulu sewaktu masih bekerja. Saya banyak belajar kepada dia, sebab kerja dia memang hebat. produktif dan cerdas. Tiba-tiba dia pamit, katanya mau pindah bekerja ke perusahaan lain. Entah bagaimana caranya, ada perusahaan lain yang menawarkan karir lebih baik dari perusahaan tempat dimana kami bekerja.
Yakinlah, optimislah bahwa Anda akan pendapatkan karir yang lebih baik. Tugas Anda saat ini adalah memberikan kontribusi terbaik dimana pun Anda bekerja dengan motivasi yang tinggi.

Etos Kerja Bagi Seorang Muslim

 "Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik."
Bagi seorang Muslim, yang faham benar dengan misi hidupnya, dia akan memiliki etos kerja yang tinggi. Bekerja adalah ibadah. Jika kerja adalah bagian dari ibadah, artinya untuk Allah, mana mungkin dia bekerja asal-asalan.
Yah, tentu saja. Pada kenyataannya, jangan bekerja, shalat pun masih banyak yang asal-asalan. Itu bagi mereka yang belum benar-benar menjalankan agamanya. Namun, bagi seorang Muslim, yang sedang berusaha menjalankan ajaran agamanya, tentu dia akan shalat dengan khusu’ dan bekerja dengan etos kerja yang tinggi.
Sekali lagi, perusahaan atau atasan Anda akan selalu mencari karyawan dengan etos kerja yang tinggi. Artinya jika Anda ingin mengembangkan karir, maka miliki etos kerja yang tinggi. Tidak bisa tidak. Jangan berharap mendapatkan karir lebih baik jika etos kerja Anda masih rendah.
Jadi, bagi seorang Muslim yang ingin sukses dalam karir, Anda harus terus menerus membangun motivasi, membangun optimisme, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Biarlah orang lain tidak, justru itu peluang bagi Anda untuk menunjukan kualitas diri Anda sebagai seorang karyawan yang patut dipilih, seorang karyawan juara